Teks Berita Kelas 8, Selasa 20 Agustus 2019 (Pertemuan ke 6)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Menyunting Teks Berita
Menyunting Berita
Proses penyuntingan biasanya terjadi setelah berita selesai ditulis oleh wartawan/reporter. Penyuntingan dapat dilakukan oleh redaktur bahasa dan redaktur bidang (olah raga, ekonomi, politik, dll). Dalam kondisi terbatas tenaga kerja dan/atau wartawan sudah senior/trampil, penyuntingan dapat dilakukan langsung oleh wartawan bersangkutan (hasil tulisannya siap muat atau siap siaran/tayang).
Penyuntingan dilakukan dengan tujuan:
A. Meringkas atau melengkapi
– memendekkan atau menambahi
B. Mencegah terjadinya kesalahan bahasa: ejaan, tata bahasa
C. Mengubah struktur
– pilihan fakta yang ‘dipentingkan’, pilihan lead, bentuk ending, dll (misalnya dalam berita
fakta konflik, mungkin redaktur menghendaki lead yang bernuansa damai)
D. Mencegah kesalahan isi
– mencegah masuknya opini wartawan (terutama dalam berita konflik di pengadilan, konflik
SARA, kampanye politik, perseteruan bisnis, dll)
– mencegah adanya pengulangan yang membosankan
– mencegah masuknya iklan terselubung
– mencegah trial by the press, pencemaran nama baik, kabar bohong/fitnah, plagiat, nara
sumber siluman, dll, yang semuanya dapat merugikan lembaga/perusahaan pers besangkutan
-mencegah berita basi/kadaluarsa (lebih baik mem-follow up).
Dengan demikian, tugas dan tanggungjawab seorang penyunting berita tidaklah mudah. Satu hal yang tidak boleh dilakukan oleh penyunting/editor adalah: merusak hasil karya penulis. Yang harus dia lakukan adalah: memperbaiki, menyempurnakan.
Penyunting idealnya pernah atau berpengalaman menjadi wartawan. Orang yang belum pernah menjadi wartawan lalu langsung menjadi penyunting dikuatirkan kurang memahami pekerjaannya dan cenderung semena-mena (tidak ada empati). Penyunting yang baik haruslah:
a. berpengalaman di bidang jurnalistik setidaknya 3 tahun
b. berpengetahuan luas
c. memiliki kemampuan berbahasa yang baik
d. suka membaca berbagai kamus
e. punya common sense, logika yang harus dikembangkan
f. terbuka dan kooperatif dengan watawan/penulis.
Tidak sedikit wartawan yang baik di lapangan; mereka menghaslkan wawancara yang komprehensif, data-data yang kaya, tetapi pemuatan hasil karyanya tergantung pada intelektualitas dan kebijaksanaan penyunting. Sebaiknya sering dilakukan dialog di ruang redaksi dalam masalah penyuntingan. Diskusi (evaluasi) ini dapat meningkatkan ketrampilan menulis wartawan, sehingga memudahkan pekerjaan penyunting; dan menumbuhkan rasa empati penyunting pada kerja keras wartawan.
Bahasa Berita Radio
Perbedaan paling jelas dalam berita radio dan berita media cetak adalah bahwa media cetak untuk konsumsi mata sedangkan radio untuk konsumsi telinga. Berita media cetak bisa dibaca ulang sedangkan berita radio tidak dapat didengar ulang. Oleh sebab itu, berita radio lebih ditantang untuk: lebih jelas dan lebih mudah dimengerti. Untuk itu, naskah berita radio harus:
– dalam gaya percakapan
– kalimat pendek dan lugas atau ‘to the point’
– kata-kata sederhana, tidak rumit (misalnya pilihlah kata ‘mewujudkan’ daripada ‘mengejewantahkan’)
– hindari kalimat bersusun terbalik (misalnya ‘berhasil, itulah anggapan anggota DPR atas hasil
kerja kepolisian dalam mengungkapkan kasus bom bali’ sebaiknya ditulis ulang sbb ‘anggota
DPR anggap polisi berhasil dalam pengungkapan kasus bom bali’)
– dekatkan subyek dan predikat. ‘gubenur, yang dipilih oleh rakyat secara demokratis, berjanji memenuhi tuntutan rakyat’ sebaiknya ditulis ulang ‘gubernur berjanji akan memenuhi tuntutan rakyat. dia dipilih rakyat secara demokratis’. Dua kalimat pendek lebih baik daripada 1 kalimat panjang.
Bahasa Berita Televisi
Pada prinsipnya bahasa berita televisi hampir sama dengan berita radio dan media cetak; bahkan televisi lebih komplet karena merpakan media pandang dengar. Dalam menulis berita televisi perhatikan:
– Susunan kalimat sederhana, ada subyek dan predikat
– Lead jangan sampai sama dengan opening presenter (tulislah beritanya lebih dulu, lalu produser
akan menulis opening berdasarkan itu, yaitu berupa intisarinya, bukan kembaran leadnya. Meskipun demikian, kecenderungan dalam berita televisi sekarang, opening –yang setara judul dalam berita media cetak- terlalu panjang sehingga hampir mencakup separuh isi berita dan bahkan mirip dengan lead berita)
– Jangan menterjemahkan gambar (sehingga kalau suara dimatikan tidak ada pengaruhnya). Jangan pula narasinya tidak berkaitan dengan gambar (membingungkan pemirsa). Oleh sebab itu penulis naskah berita televisi dianjurkan melihat hasil gambar lebih dulu atau mendampingi editor gambar saat proses penyuntingan
– Sedikit lebih resmi daripada bahasa radio (tidak terlalu ‘conversational’).
Latihan:
Buatlah satu alinea kalimat berita yang akan Anda bacakan di depan kamera televisi.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar